Purple Bobblehead Bunny 2016 ~ Transient Piece of Life ~: 2016

Newest Post

Archive for 2016

   
 


         Banyak sekali manusia yang menyukaiku. Mulai dari anak kecil hingga manusia dewasa. Mereka senang menyaksikan aksiku. Tapi mereka tak pernah tau bagaimana perasaan seonggok boneka kayu ini. Aku tak memiliki hak untuk bersuara, tak memiliki hak untuk melawan perintah tuanku. Sesekali jika aku melawan, tuanku akan membantingku ke pojok ruangan atau mematahkan tangan dan kakiku. Tuanku ingin semua terlihat sempurna, termasuk diriku. Aku harus terlihat layaknya putri di depan manusia-manusia itu. Jika ada sesuatu di luar kendalinya yang terjadi, dia akan pergi mininggalkanku atau melemparku ke tempat yang gelap. Tapi terkadang aku masih senang saat Tuan datang kembali dan memanjakanku. Namun kali ini berbeda cerita.
         Setelah menelantarkanku beberapa waktu, tuanku kembali. Kali ini dia lebih mengekangku. Dia berubah menjadi lebih perfeksionis. Aku dipaksa untuk mengikuti semua keinginannya. Malam itu saat Tuan tertidur, aku berusaha melarikan diri. Dengan bantuan sedikit teman manusiaku, aku meninggalkan ruangan tuanku. Aku tau Tuan akan marah besar karena aku, tapi aku tak peduli. Aku sudah terlalu lelah dengan perintah tuanku. Aku ingin bebas.
         Malam itu kupikir aku telah terbebas. Namun aku salah. Tuanku mengejarku, ia menunggangi seekor kuda dan menyambarku dari atas kudanya, meninggalkan tubuh anak manusia tersebut tergeletak di tengah jalan. Aku tertegun. Tangan kiriku terlepas dari tubuhku. Apa yang telah kulakukan? Di rumah, Tuan menaruhku di dalam lemari kaca. Di dalam sini sangan pengap, aku tak bisa bernafas. Sekali lagi aku ingin bebas. Dengan segala cara akhirnya kupecahkan kaca itu. Aku terjatuh di lantai. Aku berusaha menggapai pintu kayu di disebrang ruangan. Sedikit demi sedikit aku mendekatinya. Aku pikir aku akan berhasil, namun salah besar. Tuanku yang terbangun dari tidurnya sangat murka. Lebih murka dari sebelumnya. Dia mengamuk, membantingku ke penjuru ruangan, melepas tangan dan kakiku, menginjakku, kemudian memasukkanku ke tungku pembakaran.
         Mungkin aku harus berterimakasih kepada tuaku. Jika dia tidak menyiksaku, mungkin sekarang aku masih menjadi pionnya. Tapi sekarang aku telah terbebas dari kurungannya. Dengan bahagia kini kusaksikan Tuan, dengan benang di tangan dan kakinya yang menyambung ke jemari kecilku. Dengan senang aku menggerakkan jariku dan Tuan mengikuti gerakan jariku. Aku sangat senang dan puas sekarang. Tuan, jadilah pion terbaikku. Jika tidak, maka aku akan melemparmu ke lembah berdarah yang paling dalam di duniaku.

Boneka Kayu dan Tuannya

Selasa, 26 Juli 2016
Posted by Unknown
Tag :, Tag :

// Copyright © 2012 ~ Transient Piece of Life ~ //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //