Newest Post
Archive for Januari 2014
Mentari bersinar menyinari
Dedaunan jatuh menari-nari
Biarkan aku tetap disini
mengabadikan semua yang telah terjadi
Hey, katakan ini bukan mimpi
Katakan kau tak akan pergi
Kau tahu, aku belum lari
Aku belum melupakan hari-hari yang terlewati
Di dalam surga musim gugur ini
Semuanya terlihat berseri
Termasuk senyumanmu yang abadi
ku tak akan pernah lupa akan hal ini
Ijinkan aku untuk tetap disini
Dimana kita dapat berbaur
Biarkan aku merasa
Dedaunan jatuh menari-nari
Biarkan aku tetap disini
mengabadikan semua yang telah terjadi
Hey, katakan ini bukan mimpi
Katakan kau tak akan pergi
Kau tahu, aku belum lari
Aku belum melupakan hari-hari yang terlewati
Di dalam surga musim gugur ini
Semuanya terlihat berseri
Termasuk senyumanmu yang abadi
ku tak akan pernah lupa akan hal ini
Ijinkan aku untuk tetap disini
Dimana kita dapat berbaur
Biarkan aku merasa
Puisi 5
Bisakah kau mendengarku?
Hal-hal buruk telah terjadi
Hey, naikkan kepalamu
Ikutlah dengan kami
Alunkan harmoni kebanggaan
Kita tak ingin ini hanya kenangan, bukan?
Alunkanlah nyanyian persahabatan
Biarkanlah burung-burung bernyanyian
Teman, jangan lupakan lagu ini
Alunan melodi indah merancang harmoni
Menenangkan jiwa dan hati
Jangan lupakan hari ini
Esok mungkin akan berbeda
Mungkin kita tak akan bersama
Namun, tetaplah alunkan melodi ini
Buatlah harmoni hidup kembali
Hal-hal buruk telah terjadi
Hey, naikkan kepalamu
Ikutlah dengan kami
Alunkan harmoni kebanggaan
Kita tak ingin ini hanya kenangan, bukan?
Alunkanlah nyanyian persahabatan
Biarkanlah burung-burung bernyanyian
Teman, jangan lupakan lagu ini
Alunan melodi indah merancang harmoni
Menenangkan jiwa dan hati
Jangan lupakan hari ini
Esok mungkin akan berbeda
Mungkin kita tak akan bersama
Namun, tetaplah alunkan melodi ini
Buatlah harmoni hidup kembali
Puisi 4
Aku berdiri di sini
Meratapi hari-hari sepi
Tak ada yang bisa kuberi
Untuk mengganti semua ini
Kutatap langit biru
Dihiasi awan putih kelabu
Tiada angin bederu
Seperti badai telah berlalu
Di sini aku sendiri
Bersama dengan awan kelabu
Aku tak pernah mengerti
Entah kemana akan kubawa hidupku
Air mata langit biru mulai terjatuh manis
Menemaniku melupakan mimpi burukku
Hey, janganlah menangis
Temani aku dengan warna birumu
Meratapi hari-hari sepi
Tak ada yang bisa kuberi
Untuk mengganti semua ini
Kutatap langit biru
Dihiasi awan putih kelabu
Tiada angin bederu
Seperti badai telah berlalu
Di sini aku sendiri
Bersama dengan awan kelabu
Aku tak pernah mengerti
Entah kemana akan kubawa hidupku
Air mata langit biru mulai terjatuh manis
Menemaniku melupakan mimpi burukku
Hey, janganlah menangis
Temani aku dengan warna birumu
Puisi 3
Kututup kembali mataku
menginat janji-janji itu
janji yang perah kita bersama
Bukankah kau tak akan mengingkarinya?
Aku akan melupakan jurang kegelapan di antara kita
Aku akan berjalan maju menuju masa selanjutnya
kau tak perlu ragu
Aku tak akan melupakan janji itu
Aku mungkin telah berada jauh darimu
Namun aku tak akan meninggalkanmu
aku tak akan melupakan segalanya
Aku tak ingin melupakan kenangan kita
Era kita sudah akan berlalu
Aku tahu mungkin kita tak akan bersama lagi
Namun, selama suaraku masih meraihmu
Aku percaya keajaiban akan terjadi
Puisi 2
Malam telah berlalu
Namun esok membawa kesedihan baru
Untukku yang dihantui masa lalu
Seperti angin badai yang menderu
Mimpiku telah tiada
Telah hancur tak bersisa
Meski dunia selalu terbuka
Namun yang kurasa hanyalah putus asa
Akankah aku menemukan mimpiku yang hilang?
Sewaktu-waktu aku merindukannya lagi
Aku hanyalah anak bebek yang sembunyi di alang-alang
Ketakutanku telah menjadi
Aku tak ingin sedih lagi
Aku tak ingin terluka lagi
Tapi,
Akankah aku berhasil menemukan mimpiku kembali?
Puisi 1